Selamat Datang
Akibat
Berbuat Maksiat
1. Janganlah memandang kecil
kesalahan (dosa) tetapi pandanglah kepada siapa yang kamu durhakai. (HR.
Aththusi)
2. Perbuatan dosa mengakibatkan sial
terhadap orang yang bukan pelakunya. Kalau dia mencelanya maka bisa terkena
ujian (cobaan). Kalau menggunjingnya dia berdosa dan kalau dia menyetujuinya
maka seolah-olah dia ikut melakukannya. (HR. Ad-Dailami)
3. Demi yang jiwaku dalam
genggamanNya. Tiada dua orang saling mengasihi lalu bertengkar dan berpisah
kecuali karena akibat dosa yang dilakukan oleh salah seorang dari keduanya.
(HR. Ad-Dailami)
4. Celaka orang yang banyak
zikrullah dengan lidahnya tapi bermaksiat terhadap Allah dengan perbuatannya.
(HR. Ad-Dailami)
5. Barangsiapa mencari pujian
manusia dengan bermaksiat terhadap Allah maka orang-orang yang memujinya akan
berbalik mencelanya. (Ibnu Hibban)
6. Tiada sesuatu yang dapat menolak
takdir kecuali doa, dan tiada yang dapat menambah umur kecuali amal kebajikan.
Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang
diperbuatnya. (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)
7. Tiada seorang hamba ditimpa
musibah baik di atasnya maupun di bawahnya melainkan sebagai akibat dosanya.
Sebenarnya Allah telah memaafkan banyak dosa-dosanya. Lalu Rasulullah
membacakan ayat 30 dari surat Asy Syuura yang berbunyi : “Dan apa saja musibah
yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan
Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Mashabih
Assunnah)
8. Apabila suatu kesalahan diperbuat
di muka bumi maka orang yang melihatnya dan tidak menyukainya seolah-olah tidak
hadir di tempat, dan orang yang tidak melihat terjadinya perbuatan tersebut
tapi rela maka seolah-olah dia melihatnya. (HR. Abu Dawud)
9. Barangsiapa meninggalkan maksiat
terhadap Allah karena takut kepada Allah maka ia akan memperoleh keridhoan
Allah. (HR. Abu Ya’la)
10. Jangan mengkafirkan orang yang
shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada kenyataannya) mereka melakukan
dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan berjihadlah bersama tiap
penguasa. (HR. Ath-Thabrani)
11. Jangan menyiksa dengan siksaan
Allah (artinya: menyiksa dengan api). (HR. Tirmidzi dan Al-Baihaqi)
12. Apabila Allah menghendaki
kebaikan bagi seseorang maka dipercepat tindakan hukuman atas dosanya (di
dunia) dan jika Allah menghendaki bagi hambanya keburukan maka disimpan dosanya
sampai dia harus menebusnya pada hari kiamat. (HR. Tirmidzi dan Al-Baihaqi)
13. Apabila kamu menyaksikan
pemberian Allah dari materi dunia atas perbuatan dosa menurut kehendakNya, maka
sesungguhnya itu adalah uluran waktu dan penangguhan tempo belaka. Kemudian
Rasulullah Saw membaca firman Allah Swt dalam surat Al An’am ayat 44 : “Maka
tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami
pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila
mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa
mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu, mereka terdiam berputus asa.”
(HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
14. Sayyidina Ali Ra berkata:
“Rasulullah menyuruh kami bila berjumpa dengan ahli maksiat agar kami berwajah
masam.” (HR. Ath-Thahawi)
15. Bagaimana kamu apabila dilanda
lima perkara? Kalau aku (Rasulullah Saw), aku berlindung kepada Allah agar
tidak menimpa kamu atau kamu mengalaminya.
(1) Jika perbuatan mesum dalam suatu
kaum sudah dilakukan terang-terangan maka akan timbul wabah dan
penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa orang-orang terdahulu.
(2) Jika
suatu kaum menolak mengeluarkan zakat maka Allah akan menghentikan turunnya
hujan. Kalau bukan karena binatang-binatang ternak tentu hujan tidak akan
diturunkan sama sekali.
(3) Jika suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan
maka Allah akan menimpakan paceklik beberapa waktu, kesulitan pangan dan
kezaliman penguasa.
(4) Jika penguasa-penguasa mereka melaksanakan hukum yang
bukan dari Allah maka Allah akan menguasakan musuh-musuh mereka untuk
memerintah dan merampas harta kekayaan mereka.
(5) Jika mereka menyia-nyiakan
Kitabullah dan sunah Nabi maka Allah menjadikan permusuhan di antara mereka.
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
16. Tiada seorang berzina selagi dia
mukmin, tiada seorang mencuri selagi dia mukmin, dan tiada seorang minum khamar
pada saat minum dia mukmin. (Mutafaq’alaih)
Penjelasan:
Ketika seorang berzina, mencuri dan
minum khamar maka pada saat itu dia bukan seorang mukmin.
17. Aku beritahukan yang terbesar
dari dosa-dosa besar. (Rasulullah Saw mengulangnya hingga tiga kali). Pertama,
mempersekutukan Allah. Kedua, durhaka terhadap orang tua, dan ketiga, bersaksi
palsu atau berucap palsu. (Ketika itu beliau sedang berbaring kemudian duduk
dan mengulangi ucapannya tiga kali, sedang kami mengharap beliau berhenti
mengucapkannya). (Mutafaq’alaih)
18. Rasulullah Saw melaknat orang
yang mengambil riba, yang menjalani riba dan kedua orang saksi mereka. Beliau
bersabda: “Mereka semua sama (berdosanya)”. (HR. Ahmad)
19. Ada empat kelompok orang yang
pada pagi dan petang hari dimurkai Allah. Para sahabat lalu bertanya, “Siapakah
mereka itu, ya Rasulullah?” Beliau lalu menjawab, “Laki-laki yang menyerupai
perempuan, perempuan yang menyerupai laki-laki, orang yang menyetubuhi hewan,
dan orang-orang yang homoseks. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
20. Tiap minuman yang memabukkan
adalah haram (baik sedikit maupun banyak). (HR. Ahmad)
21. Allah menyukai keringanan-keringanan
perintahNya (rukhsah) dilaksanakan sebagaimana Dia membenci dilanggarnya
laranganNya. (HR. Ahmad)
22. Ada tiga jenis orang yang
diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua
orang tua, dan orang yang merelakan kejahatan berlaku dalam keluarganya
(artinya, merelakan isteri atau anak perempuannya berbuat serong atau zina).
(HR. An-Nasaa’i dan Ahmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar