bintang

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Penyambutan

Selamat Datang Sobat semua di Blog kesayangan anda ,semoga anda dapat menemukan apa yang anda cari dalam Blog Razzaq Is The Best ini saya Abdur Razzaq mengucapkan Selamat Datang, and Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh,,,

Senin, 30 April 2012

Inilah yang Dinamakan Konsep Iman

Selamat Datang


Inilah yang dinamakan konsep iman. Percaya dan akhirnya harus mengalami sendiri.

Anehnya kalau kejadian semacam ini sebenarnya tetap ada dan saya ungkapkan seperti sekarang, mungkin orang yang terbiasa kritis dan sangat ilmiah malah menarik mundur jam waktu, menyetel mindset seperti pendeta menghadapi Galileo, menyelidiki siapa penulis penyebar berita awu -awu ini.. Ah itu sihir... jin beserta kemampuan tehnologinya ... Kita berbalik 180 derajat menjadi penuduh yang tercerabut dari tradisi ilmiah dan keakhlakan.

Pertanyaan dasar, bagaimana mungkin jin bisa secanggih itu, padahal menurut Islam hanya manusia saja mahluk yang berakal. Lalu bagaimana mungkin sihir wong modalnya cuma baca La ilaha ilallah dan La haula walaquwwata ila billah plus puasa sunnah. Sebuah penyerahan full dan berlindung di dalam benteng Allah masak jin bisa masuk sih ? Sebegitu lemahkah benteng Allah untuk ditembus ? masak safety nya kalah sama benteng Pentagon ? Padahal para dukun KGB atau spiritual manapun dengan kekuatan bantuan bolo kurowo jin gendruwo ndhas klunthung saja nggak mampu mencuri data di Pentagon. Belum lagi kalau saya ungkapkan ada banyak orang yang mampu menjalankan proses materialisasi, menciptakan benda dengan perantara partikel udara seperti teori - teori ilmiah hanya bermodal meyakini komposisi ayat kun fayakun dan La haula walaquwwata ila billah yang dihunjamkan sampai akar keyakinan terdalam.

Begitu sederhananya aplikasi teori ayat ini sehingga kita yang hidup di jaman modern menolaknya karena tidak mengandung kemewahan konsep entah itu konsep fisika, biologi ataupun hukum fiqih. Padahal saat ini seorang anak bangsa Professor Johanes Surya dengan pasukan fisikawan muda yang merajai olympiade fisika tingkat dunia malah bercita-cita menggunakan fisika tanpa rumus. Semua rumus digantikan dengan prinsip dasar MESTAKUNG alias semesta mendukung dengan penjelasan sederhana, bahwa ketika sesuatu dalam keadaan terdesak maka seluruh partikel alam raya akan mendukung dan menolongnya. Hebat benar beliau. Bangunan pikiran yang begitu eksak menjadi non eksak sebab sebenarnya non eksak hanyalah sebuah bangunan eksak dengan parameter tak terhingga sehingga orang sulit membuat rumusan pasti. Bagi saya beliau sangat islami sekali walaupun entah KTP nya beragama apa.

Dan, sebenarnya konsep puasa dibarengi berniat kalimat tauhid adalah konsep mestakung sejati yang telah diajarkan Rasul belasan abad yang lalu. Ketika seseorang melakukan puasa, otomatis bangunan konsep material dalam dirinya perlahan mulai tampak melemah. Pertama tenaga fisik yang gemagah mulai berkurang, kemudian otak yang katanya cerdas pun menurun gelombang frekwensinya. Kewaspadaan terhadap dunia luar mulai berkurang namun kewaspadaan ke dalam diri semakin bertambah tingkat kekonsentrasiannya. Lambat laun hanya dengan sebuah proses latihan mengikhlaskan sebuah pengakuan bahwa kita benar -benar nggak punya kekuatan. Blesss...semesta mendukung apa yang kita maui...tiba - tiba kesuperpoweran diri terkuak, semua seperti mimpi yang terkendali penuh dengan kekuatan lintas dimensi, entah dimensi benda, dimensi akal, dimensi ruang ataupun dimensi waktu....semua ada dan dapat kita gunakan...kata pedagang Padang, dipilih... dipilih... dipilih... tinggal pilih... tinggal pilih... tinggal pilih.... Semua adalah imajinasi yang mewujud mengikuti Kehendak. Kun fayakun...

Tapi ini adalah sebuah perjalanan yang masih bersifat Isra' yang harus diteruskan menuju perjalanan Mi'raj. Sebab banyak sekali orang yang mengalami pembebasan konsep diri melalui ke Isra' an ini lalu menganggap sebagai puncak pencapaian karena memang di sinilah digelar dengan nyata senyata-nyatanya segala kemampuan sang masterpiece, menungso. Perjalanan Isra adalah konsep perjalanan horizontal yang kita sebut hablumminannas dimana semua pencapaiannya masih bersifat kebutuhan dunia itu sendiri entah yang terwujud dalam ilmu ekonomi, politik, budaya, pengobatan, hukum fiqih, fisika biologi, olah raga bahkan kebatinan yang sering dianggap orang sebagai ilmu kegaiban langit.

Dan pada kenyataannya semua ilmu itu memang hanya berlaku dan berguna selama nafas masih di kandung badan, urusan habluminannas. Sebab setelah kehidupan dunia ini usia yang berlaku hanyalah urusan Mi'raj. Ruh yang kembali, jiwa yang tenang.

Benar adanya bahwa nanti yang dipertimbangkan terlebih dahulu amal seseorang adalah kebenaran sholatnya, bukan modal kapital, keringat atau akal karena ketiganya harus balik maning ke bumi untuk dimanfaatkan generasi selanjutnya. Untuk itulah kemudian diperlukan konsep Mi'raj.

Lalu bagaimana konsep Mi'raj itu sendiri ? Mi'raj adalah kumpulan ingatan kepada Allah yang di rangkum dalam ibadah sholat. Sholat itu Mi'raj nya orang mukmin...begitu kata Rasul. Lebih begitu sederhananya lagi konsep ini sehingga orang yang berada di wilayah Isra' pun terkadang malah tak percaya, sebab orang sudah terbiasa dengan alam yang aneh-aneh dan menara gading pikiran.

! Konsep Mi'raj sangatlah mudah... Ingatlah, ya, cuma mengingat... ..mengingat tidak ada rumusannya selain mengurut kejadian ke belakang, bukan malah menebak ke depan...hanya dengan MENGINGAT Allah-lah hati menjadi tenteram ( RA'D :29 ). Jadi parameter orang yang ingat pernah bertemu Allah ya sederhana saja, jiwanya selalu tenang walau menghadapi berbagai persoalan hidup 

Tapi bagaimana mau ingat wong ketemu aja nggak pernah ? Contoh semisal, saya ingat kalau putri Diana adalah teman saya waktu kecil, sebab memang dulu pernah bertemu akrab bahkan selalu mengendarai kuda bersama. Lha kalau waktu kecil nggak pernah ketemu, apanya yang harus diingat ? Masak saya harus ngaku-ngaku dan pura -pura ingat bahwa dulu pernah akrab dan selalu bertemu di Istana. Untungnya Allah begitu mahfum bahwa daya ingat otak kita yang pandai ini ternyata masih sangat cekak. Untuk itu dengan murahnya Allah menjelaskan bahwa kita pernah berhadapan langsung.
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengata-kan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" ( Al A'raf 172 ).

Maka ber Mi'raj lah dengan membahas dan memahami Allah dengan cara yang sangat sederhana yaitu mengingat-ingat - merunut kebelakang mencari asal muasal kejadian diri dengan metode berdzikir. Masalah saya dan Anda hanya bisa mengingat sebatas NamaNya, SifatNya, IlmuNya, atau CiptaanNya saja ya nggak masalah. Allah Maha Memahami kok.

Selama berniat untuk yakin bisa berjumpa dengan Allah, nanti  lama-lama keyakinan itulah yang membimbing pada tujuan akhir dengan sebuah proses yang unik tak terduga. Pun seandainya kita sudah bisa menyaksikan Dzatnya sebagai konsekuensi kelanjutan ada nama pasti ada yang dinamai, lebih baik disimpan saja sebagai kenangan terindah sebab kalau diomongkan nggak akan pernah ketemu, malah - malah hilang nikmatnya plus berakhir hanya sekedar jadi fitnah dan kehebohan yang tak bermakna.

Biarkan ban luar tetap berada diluar, ban dalam tetap di dalam dengan penuh angin agar roda kehidupan tetap berputar dengan baik.

Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh, Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Tentang Razzaq

Foto saya
Sidodadi, Pringsewu, Lampung, Indonesia
Assalamu'alaikum WR.WB.
Exit Jangan Lupa Klik Like Ya