Mengapa Kami Memilih Islam
Assalamu'alaikum
Abdullah Uemura (Jepang)
Dalam
soal iman, Islam meletakkan titik berat pada ke-Esaan Allah s.w.t.,
kebangkitan dari alam kubur, kehidupan di akhirat dan perhitungan amal atau
hisab, disamping segala sesuatu yang penting atau berguna untuk kemaslahatan
hidup. Boleh dikatakan bahwa kebiasaan dan ketekunan dalam mencari keridlaan
Allah s.w.t. itu dalam kenyataannya merupakan inti dari pada ajaran-ajaran
Islam. Dan dalam pencarian saya akan kebenaran, ternyata saya
menemukannya dalam Islam.
Agama Kristen, atau lebih tegas Injil-Injilnya yang
kita dapati sekarang itu tidak lagi sebersih pada waktu diturunkannya dari
Allah s.w.t. Dia telah mengalami perubahan berkali-kali. Dengan demikian,
maka tidaklah mungkin bisa dikatakan bahwa agama Kristen itu masih asli.
Sedangkan Al-Qur'anul-Karim diturunkan dari Allah s.w.t. dan selalu tetap
seperti keadaannya semula, tanpa penggantian atau perubahan sedikitpun. Agama
Kristen yang sampai kepada kita, tidak lagi dalam bentuk yang diturunkan dari
Allah s.w.t. Dia hanya terdiri dari beberapa kalimat fatwa Jesus Kristus dan
biografmya, dan kedudukan Kristus itu dalam agama Kristen sama seperti
kedudukan Hadits dalam agama Islam. Dengan demikian, maka apa yang diwahyukan
Allah dalam agama Kristen itu tidak langsung sampai kepada kita seperti
halnya dalam agama Islam.
Yang paling kacau dalam agama Kristen ialah ajaran Trinitas yang wajib diimani
tanpa dapat dimengerti permasalahannya, karena tidak ada tafsirannya yang
bisa diterima oleh akal pikiran. Disamping itu ada yang paling mengejutkan,
yaitu bahwa pembebasan orang-orang yang berdosa itu ialah kematian yang abadi
yang didalamnya termasuk orang-orang yang bukan Kristen, karena mereka itu
dalam pandangan Kristen adalah orang-orang yang berdosa, karena mereka tidak
percaya kepada ajaran-ajaran Kristen. Dan kalau orang-orang yang berdosa itu
yakin atas abadinya kematian mereka, tentulah reaksi alaminya mereka akan
tergelimang dalam segala keburukan dan kesenangan sekedar untuk memuaskan
hawa nafsu mereka sebelum sampainya ajal, sebab kematian itu dalam pandangan
mereka adalah penghabisan untuk selama-lamanya.
Agama Buddha Mahayana Jepang adalah campuran antara
agama Buddha Ortodox dan agama Buddha primitif. Buddha Mahayana serupa dengan
Brahmana, dan ajaran-ajarannya jelas menunjukkan keingkarannya kepada Tuhan,
karena Buddha tidak mengakui jiwa abadi atau Tuhan. Sedangkan agama Brahmans,
walaupun dalam hal keingkarannya kepada Tuhan sudah jelas, tapi para
pengikutnya tidak tahu hakikat Brahma yang sebenarnya. Mereka berusaha untuk
meletakkannya dalam pengertian philosofis, dan dalam usahanya ini serta dalam
penyelidikan mereka tentang hakikat kebenaran melalui penglihatan dan
pendengaran, mereka tetap lebih suka menyembah makhluk ciptaan Tuhan, dari
pada menyembah Tuhan itu sendiri. Hanya Islam-lah satu-satunya agama yang
menunjuki kita kepada Allah s.w.t., Tuhan Yang Hidup, Yang Memiliki segala
urusan dan segala kekuasaan, yang bersih dari kebutuhan akan tempat, Yang
tidak Melahirkan tidak dilahirkan, Yang memiliki Kerajaan di langit tujuh dan
di bumi, Yang semua makhluk hanya tunduk kepada-Nya, hanya kepada-Nya semua
makhluk pada takut, dan hanya kepada-Nyalah semua makhluk tunduk dan
menyerah.
Agama Shinto7 di Jepang
kekurangan nilai keutamaan, karena Shintoisme itu tidak mementingkan akhlak
atau moral secara khusus. Dalam Shintoisme, tuhan itu banyak, persis agama
berhala yang membolehkan penyembahan beberapa patung berhala.
Islamlah satu-satunya jawaban terhadap jeritan jiwa
yang mencari jalan hidup yang rasional dan kebenaran.
Catatan
kaki:
7
Agama Shinto tersiar di Jepang sampai tahun 1945. Sesudah itu padam.
|
Senin, 30 April 2012
Mengapa Memilih Islam
Selamat Datang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tentang Razzaq
- Razzaq Is The Best
- Sidodadi, Pringsewu, Lampung, Indonesia
- Assalamu'alaikum WR.WB.
Exit
Jangan Lupa Klik Like Ya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar